Namanya pacaran pasti ada pasang surutnya.
Menyatukan dua orang bukan hal yang gampang. Pasti ada banyak ujian dan
bumbu-bumbu cinta didalamnya. Pasang-surut ini sebenarnya kalau dijalani dengan
kepala dingin bisa segera terlewati , nggak akan jadi masalah yang besar. Tapi
sayangnya, kepribadian dan bahasa kasih tiap orang berbeda, kalau kamu nggak
bisa memahaminya hubungan kalian bisa aja kandas hanya karena salah satu dari
kalian kelewatan protektif.
Sebenernya sih menurut gue sah-sah aja kalau
si doi mau protektif, namanya juga udah komitmen pacaran dan itu jadi bentuk
kasih sayang dia. Tapi jadi nggak sah kalau ngaturnya kebanyakan, kalian boleh
aja berstatus pacaran tapi bukan berarti setiap hal dalam kehidupan pribadi
kalian, si pacar harus selalu ada didalamnya.
Jadi, kalau udah kelewatan. Nggak ada alasan
buat kalian bertahan. Coba deh renungin hal-hal dibawah ini!
Walau
dia pengen yang terbaik buat kamu sekalipun, bukan berarti dia harus selalu
mencampuri urusan kamu. Dia nggak seharusnya ada didalam hidupmu sampai sejauh
itu.
Ini yang sering kali nggak disadari orang yang
pacaran. Yang namanya pacaran, pasti sih maunya susah-senang ditanggung
bersama. Sesekali mungkin kamu gak masalah, tapi jujur aja deh...sewaktu-waktu
kamu bakalan jenuh juga. Kamu butuh untuk menghadapi urusan sendiri, Terkadang
ada hal-hal yang sebenarnya nggak bisa kita bagi. Dia seperti mengatur semua
aspek yang ada di hidupmu. Mulai dari cara kamu berpakaian, makanan apa yang
hanya boleh kamu makan, atau dengan siapa saja kamu boleh berinteraksi. Kamu
baru pacaran, belum menikah. Nggak wajar kalau dia terlalu ikut campur dalam
segala urusanmu.
Perhatian
itu harus, tapi nggak lantas menjadikan kamu tawanan yang harus lapor 24 jam.
Kalau pacaran pasti pengennya diperhatiin. Ini
jadi salah satu bukti bahwa hubungan kalian memang berjalan dengan baik, karena
kamu dan dia sama-sama peduli. Tapi banyak juga yang salah mengartikan
perhatian dan akhirnya bikin kamu makin nggak punya ruang gerak. Setiap
detiknya kamu juga diwajibkan melaporkan bagaimana kondisimu. Banyak nih temen
gue yang pacaran kayak gini, situ pacaran apa jadi tahanan, kok wajib lapor
terus? Kalau nggak sayang-sayang banget mah, sebulan aja udah bosen.
‘Yang, kamu dimana?’
‘Habis kuliah mau kemana lagi?’
‘Pergi sama siapa aja?’
‘Jangan lupa makan ya!’
‘Hati-hati, kalau udah sampe cepet kabarin
aku’
‘Kamu makan apa hari ini? Enak nggak
makanannya?’
DUH MABOK DEH GUEEEEE....
Hal
terparah adalah kalau dia sampai melarang kamu berteman dengan si A atau si B.
Yang namanya pacar nggak akan membiarkan kamu
kehilangan kehidupan sosialmu. Apalagi kalau kamu sampai harus kehilangan
sahabat yang nyatanya udah jadi ‘mak comblang’ jadiannya kalian. Harapan kamu
saat bersama dia tentu pengen saling mengenal, nggak hanya bisa dekat dengan
keluargamu tapi juga dengan teman-temanmu. Nah sayangnya hal itu kadang nggak
terealisasi. Entah karena baginya teman-teman kamu ada yang nggak disukai atau
cara bergaulnya yang dinilai buruk sama dia. Gue pribadi juga sering kehilangan
temen karena mereka sibuk pacaran. Eh pas putus balik lagi jadi temen gue,
kemudian punya pacar baru dia menghilang lagi, gitu aja terus sampe lebaran.
Padahal hidup gak cuma soal pacar, tapi
sahabat-sahabat kamu bisa aja rindu.
Jangan
sampai dia bikin kamu nggak mandiri dan apa-apa harus sama dia terus.
Sikap dia yang terlalu perhatian emang jadi
dambaan, tapi kalau berlebih kamu bisa kenyang. Kamu akan terus bergantung
dengan dia tanpa kamu sadar. Meski kamu sendiri udah punya cara mempersiapkan
maupun mengerjakannya, tetap saja dia selalu turun tangan. Jujur saja lama-lama
kamu jengah karena itu bukan dirimu sebenarnya. Syukur-syukur kalau kalian
langgeng sampai menikah, kalau nggak? Kamu bakalan butuh perjuangan keras menyiapkan
hati untuk orang baru.
Cemburu
tanda cinta. Tapi kalau bawaannya selalu curiga?
Cemburu itu mesti sewajarnya, ada batasnya.
Kalau memang kamu melenceng dari komitmen, boleh aja dia cemburu. Tapi kalau
cemburunya udah nggak masuk akal, siapa yang tahan?
‘Jadi,
kamu lebih milih kerjaan dari pada aku? Jangan-jangan kamu sering lembur,
gara-gara ada yang kamu takdir kan dikantor?’
Terserah Abang aja deh, TERSERAH.
Manusia
nggak ada yang sempurna. Kamu bisa aja sesekali salah. Tapi bukan berarti kamu
bisa dikritik terus-terusan tanpa saran yang membangun.
Namanya juga manusia, siapapun pasti pernah
melakukan kesalahan. Kalau nggak pernah merasa salah, kapan akan mengerti
tentang suatu kebenaran? Nggak cuma penyesalan diri sendiri, kamu juga harus
menghadapi kritikan dari orang lain. Tapi kalau hal tersebut datangnya terlalu
sering tentu kamu nggak betah menghadapinya. Apalagi kesalahan sepele yang
dibesar-besarkan, lalu kritik darinya nggak habis-habis.
Bentuk cinta dan kasih sayang setiap orang
memang berbeda. Nggak ada salahnya kalau apa-apa pengennya bersama. Tapi
masing-masing dari kalian tentu butuh privasi. Jadi kondisikan hubungan kalian,
saling memahami dan menjaga komitmen tanpa harus mengatur terlalu berlebih.
Tapi jika dia masih saja nggak mengubah sikap protektifnya, buat apa masih
dipertahankan?
sumber foto : google
0 komentar