Kalau pacar sudah over protektif, tinggalin aja shaaay!

by - 19.36


Namanya pacaran pasti ada pasang surutnya. Menyatukan dua orang bukan hal yang gampang. Pasti ada banyak ujian dan bumbu-bumbu cinta didalamnya. Pasang-surut ini sebenarnya kalau dijalani dengan kepala dingin bisa segera terlewati , nggak akan jadi masalah yang besar. Tapi sayangnya, kepribadian dan bahasa kasih tiap orang berbeda, kalau kamu nggak bisa memahaminya hubungan kalian bisa aja kandas hanya karena salah satu dari kalian kelewatan protektif.
Sebenernya sih menurut gue sah-sah aja kalau si doi mau protektif, namanya juga udah komitmen pacaran dan itu jadi bentuk kasih sayang dia. Tapi jadi nggak sah kalau ngaturnya kebanyakan, kalian boleh aja berstatus pacaran tapi bukan berarti setiap hal dalam kehidupan pribadi kalian, si pacar harus selalu ada didalamnya.
Jadi, kalau udah kelewatan. Nggak ada alasan buat kalian bertahan. Coba deh renungin hal-hal dibawah ini!


Walau dia pengen yang terbaik buat kamu sekalipun, bukan berarti dia harus selalu mencampuri urusan kamu. Dia nggak seharusnya ada didalam hidupmu sampai sejauh itu.
Ini yang sering kali nggak disadari orang yang pacaran. Yang namanya pacaran, pasti sih maunya susah-senang ditanggung bersama. Sesekali mungkin kamu gak masalah, tapi jujur aja deh...sewaktu-waktu kamu bakalan jenuh juga. Kamu butuh untuk menghadapi urusan sendiri, Terkadang ada hal-hal yang sebenarnya nggak bisa kita bagi. Dia seperti mengatur semua aspek yang ada di hidupmu. Mulai dari cara kamu berpakaian, makanan apa yang hanya boleh kamu makan, atau dengan siapa saja kamu boleh berinteraksi. Kamu baru pacaran, belum menikah. Nggak wajar kalau dia terlalu ikut campur dalam segala urusanmu.

Perhatian itu harus, tapi nggak lantas menjadikan kamu tawanan yang harus lapor 24 jam.
Kalau pacaran pasti pengennya diperhatiin. Ini jadi salah satu bukti bahwa hubungan kalian memang berjalan dengan baik, karena kamu dan dia sama-sama peduli. Tapi banyak juga yang salah mengartikan perhatian dan akhirnya bikin kamu makin nggak punya ruang gerak. Setiap detiknya kamu juga diwajibkan melaporkan bagaimana kondisimu. Banyak nih temen gue yang pacaran kayak gini, situ pacaran apa jadi tahanan, kok wajib lapor terus? Kalau nggak sayang-sayang banget mah, sebulan aja udah bosen.
‘Yang, kamu dimana?’
‘Habis kuliah mau kemana lagi?’
‘Pergi sama siapa aja?’
‘Jangan lupa makan ya!’
‘Hati-hati, kalau udah sampe cepet kabarin aku’
‘Kamu makan apa hari ini? Enak nggak makanannya?’

DUH MABOK DEH GUEEEEE....

Hal terparah adalah kalau dia sampai melarang kamu berteman dengan si A atau si B.
Yang namanya pacar nggak akan membiarkan kamu kehilangan kehidupan sosialmu. Apalagi kalau kamu sampai harus kehilangan sahabat yang nyatanya udah jadi ‘mak comblang’ jadiannya kalian. Harapan kamu saat bersama dia tentu pengen saling mengenal, nggak hanya bisa dekat dengan keluargamu tapi juga dengan teman-temanmu. Nah sayangnya hal itu kadang nggak terealisasi. Entah karena baginya teman-teman kamu ada yang nggak disukai atau cara bergaulnya yang dinilai buruk sama dia. Gue pribadi juga sering kehilangan temen karena mereka sibuk pacaran. Eh pas putus balik lagi jadi temen gue, kemudian punya pacar baru dia menghilang lagi, gitu aja terus sampe lebaran.
Padahal hidup gak cuma soal pacar, tapi sahabat-sahabat kamu bisa aja rindu.

Jangan sampai dia bikin kamu nggak mandiri dan apa-apa harus sama dia terus.
Sikap dia yang terlalu perhatian emang jadi dambaan, tapi kalau berlebih kamu bisa kenyang. Kamu akan terus bergantung dengan dia tanpa kamu sadar. Meski kamu sendiri udah punya cara mempersiapkan maupun mengerjakannya, tetap saja dia selalu turun tangan. Jujur saja lama-lama kamu jengah karena itu bukan dirimu sebenarnya. Syukur-syukur kalau kalian langgeng sampai menikah, kalau nggak? Kamu bakalan butuh perjuangan keras menyiapkan hati untuk orang baru.

Cemburu tanda cinta. Tapi kalau bawaannya selalu curiga?
Cemburu itu mesti sewajarnya, ada batasnya. Kalau memang kamu melenceng dari komitmen, boleh aja dia cemburu. Tapi kalau cemburunya udah nggak masuk akal, siapa yang tahan?
‘Jadi, kamu lebih milih kerjaan dari pada aku? Jangan-jangan kamu sering lembur, gara-gara ada yang kamu takdir kan dikantor?’
Terserah Abang aja deh, TERSERAH.

Manusia nggak ada yang sempurna. Kamu bisa aja sesekali salah. Tapi bukan berarti kamu bisa dikritik terus-terusan tanpa saran yang membangun.
Namanya juga manusia, siapapun pasti pernah melakukan kesalahan. Kalau nggak pernah merasa salah, kapan akan mengerti tentang suatu kebenaran? Nggak cuma penyesalan diri sendiri, kamu juga harus menghadapi kritikan dari orang lain. Tapi kalau hal tersebut datangnya terlalu sering tentu kamu nggak betah menghadapinya. Apalagi kesalahan sepele yang dibesar-besarkan, lalu kritik darinya nggak habis-habis.
Bentuk cinta dan kasih sayang setiap orang memang berbeda. Nggak ada salahnya kalau apa-apa pengennya bersama. Tapi masing-masing dari kalian tentu butuh privasi. Jadi kondisikan hubungan kalian, saling memahami dan menjaga komitmen tanpa harus mengatur terlalu berlebih. Tapi jika dia masih saja nggak mengubah sikap protektifnya, buat apa masih dipertahankan?


sumber foto : google

You May Also Like

0 komentar