Curhat #09082017

by - 19.16


Kadang dari sugesti eh jadi kebiasaan, pasti tiap ulangtahun sakit. Dan hari ini tepat sehari setelah ulangtahun gue. Doa gue tahun lalu, tahun ini dan tahun-tahun seterusnya tetep sama, pengen bisa sehat terus.
Gue cuma butuh doa itu. Secara kalo gue sehat, gue bisa cari rejeki, gue bisa ketemu jodoh, gue bisa bahagia selalu dan udah pasti bakalan panjang umur.
Sehat itu bisa mendeskripsikan segalanya dan benar kata pepatah 'sehat itu mahal harganya'.
Banyak-banyak bersyukurlah kalian yang masih dikasih sehat sama Gusti Allah, masih bisa membuka mata, masih  bisa nafas (gratis), masih bisa main, dll.
Malem ini gue agak tertegun (bukan agak sih tapi sangat tertegun) baca WA dari si mami.
Dia bilang "Kalau teteh lemah mama juga lemah, sekarang kita ubah pendapat aja, teteh cepet cari jodoh, biar bisa ada yg jagain. Mama lelah"
Gimana perasaan kalian saat baca kalimat itu?
Jujur, gue emang belom kepikiran nikah (Dan nyokap gue juga pengennya gue sukses dulu baru nikah), meskipun umur gue dirasa udah cukup. Gue selalu berpikir bahwa banyak hal yang masih harus gue kerjain, gue capai, masih banyak yang harus gue jadikan prioritas dan gue bahagiakan. Apalagi gue anak pertama. Dan mungkin gue sedikit trauma (tanpa sadar) dengan kisah rumah tangga keluarga dan sahabat-sahabat gue yang kurang bahagia.
Gue gak mau nantinya pasangan gue jadi nggak bahagia ataupun kecewa, menikah gak seperti pacaran. Menikah adalah komitmen, janji kita dihadapan Allah, dan gue berharap hanya sekali seumur hidup.
Jangankan mama, gue sendiripun kadang lelah dengan hidup gue sendiri. Gue suka berpikir 'buat apa cape-cape hidup tapi didunia terasa berat ngejalaninnya, harus susah payah padahal nanti ujungnya kita bakalan mati juga.'
Gue seringkali merasa bersalah atas hidup gue yang nyusahin banyak orang terutama keluarga. Dari gue kecil sampai dengan detik ini, selama 24 tahun. Gue merasa gagal menjadi anak, kakak, cucu, keponakan yang berguna. Seringkali gue berpikir kenapa Allah gak ambil aja nyawa gue sejak lama, atau kenapa juga gue harus lahir kalo gue cuma merepotkan orang lain.
Banyak pikiran-pikiran negatif yang berkecamuk dihati gue yang membuat gue jadi nggak bersyukur. Padahal Allah SWT selalu baik dan Maha Adil. Padahal hidup merupakan rangkaian usaha demi usaha, sambungan ikhtiar demi ikhtiar.
Allah lebih tau apa yang terbaik buat ciptaan-Nya.  Gue lupa, Allah SWT telah berjanji..nggak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Allah SWT menciptakan fisik seorang manusia didalam rahim Ibunya selama 9 bulan dan Allah SWT mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan menyampaikan 4 perkara: rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan akan menjadi sengsara atau bahagia.
Setiap takdir Allah SWT untuk kita selalu baik, apapun bentuk takdir itu. Takdir yang baik, tentu akan baik untuk kita. Takdir yang menurut kita kurang baik tetapi ternyata ada kebaikan yang Allah SWT sisipkan didalamnya. Dan mungkin rasa sakit itu merupakan cara terbaik yang Allah SWT kasih untuk menggugurkan dosa. Allah SWT menciptakan gue dengan fisik yang lemah tetapi dengan pula hati yang kuat, ilmu yang berlimpah.
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk : 1-2)

You May Also Like

0 komentar