Jatuh cinta memang rasanya kayak dunia milik berdua. Tiap saat rasanya hati berflower-flower #eeaaa
Banyak yang bilang kalau cinta itu ‘buta’ gak mengenal status, ras, suku atau bahkan agama. Tapi, gimana kalau kamu terjebak dalam hubungan yang beda agama, apa kamu masih berpikiran seperti itu? Emang sih, kita gak pernah bisa ngatur sama siapa kita akan jatuh cinta. Apa suku dan agamanya? Tapi kalau udah terlanjur cinta, kita bisa apa?
Mungkin diusia remaja kita sering kali mengabaikan agama dalam satu hubungan. Namanya udah cinta lah yaaaa, sekali lagi ‘buta’. Padahal agama itu adalah salah satu kunci dari hubungan yang akan menuju keseriusan ataupun nggak.
Suatu saat akan muncul pertanyaan “mau dibawa kemana hubungan kita?” (lagu armada banget) Siapa sih yang gak mau punya hubungan serius? Sebagian orang akan memaksa bertahan, sebagian lagi mungkin akan mundur perlahan.
Akan ada banyak hal yang kamu hadapi jika pilihan kamu adalah bertahan. Banyak resiko dari keputusan yang kamu ambil. Belum lagi tentangan dari keluarga dan lingkungan. Yang harus kamu ingat, restu orangtua lebih penting dari segalanya.
“Apa yang diharapkan dari jalan hidup yang berbeda dan memang gak bisa dipersatukan? Terkadang Tuhan hanya mempertemukan, bukan mempersatukan.”
Siapa yang harus mengalah? Sementara nyatanya, agama kita berbeda. Cara beribadah kita berbeda, hari raya kita berbeda, kitab suci kita berbeda. Kita menyebut Tuhan juga dengan nama yang berbeda, meski meyakini bahwa Tuhan kita tetaplah sama.
Lebih berat manakah yang akan kamu pilih? Agama yang akan kamu tinggalkan untuk cintamu atau Cinta yang akan kamu tinggalkan untuk agamamu?
Dalam hidup akan selalu ditemukan pilihan. Selalu ingat bahwa, nggak ada yang salah dengan setiap perjalanan hidupmu, baik itu "beda" atau "sama". Kamu tetaplah kamu, makhluk istimewa yang diciptakan Tuhan untuk selalu berusaha dijalan-Nya, pun jika memang ia yang terbaik, selalu ada cara Tuhan untuk menyatukan,dan jika takdir-Nya dipisahkan, maka pasti ada ganti yang lebih baik. Percayalah.
0 komentar