Gak perlu ngeluh sudah bekerja siang-malam, suatu saat kamu justru akan berterimakasih

by - 20.43


Bekerja bukanlah hanya sekedar mengumpulkan uang tapi juga membuat dirimu menjadi lebih bernilai. Rasanya pasti puas jika kita berhasil menyelesaikan target dan deadline dengan baik hingga rela pergi pagi pulang larut malam. Tapi bayangkan kalau suatu ketika nih, ketika kamu sudah bekerja di sebuah perusahaan selama lima tahun atau lebih dan akhirnya kamu memutuskan untuk resign dari sana. Nyesek gak sih?
Mungkin aja kita perlu renungan dibawah ini!

Yang namanya mencapai target senang bukan main. Tapi, bayangkan berapa kali lipat kebahagiaan yang bakal kamu rasakan ketika kamu bisa MELEBIHI target  tersebut?

Terkadang kita bekerja hanya sesuai dengan porsi, ketika berhasil mencapai target yaudah. Gak mau deh yang namanya naik level. Padahal ada porsi lebih bahagia dan bangga ketika kita bisa melebihi dari target yang perusahaan berikan. Semua kerja keras, waktu , usaha, kegigihan dan doamu nggak akan sia-sia.

Ketika kamu bekerja, waktu itu penting karena sangat berharga. TAPI yang paling penting bukan berapa jam kamu bekerja sehari, tapi seberapa produktif kah kamu setiap hari?

Perusahaan startup sudah berjamur di Indonesia, banyak anak muda yang memompa semangat untuk bekerja disana. Sedikit berbeda dengan sistem perusahaan besar dan konvensional atau pabrik, pekerja startup lebih menekankan pada sisi produktivitas dalam bekerja. Kamu wajib memadatkan pekerjaan hingga produktif selama jam kerja yang sudah ditentukan, ya istilahnya kamu harus bisa menyelesaikan beberapa hal dalam sehari, gak jarang para pekerja startup bisa memegang beberapa pekerjaan sekaligus.

Karena rumus 100 persen sudah nggak zaman lagi, coba pakai rumus 102 persen setiap hari untuk membuat hidupmu lebih berarti.

Anak muda sudah bergerak mengikuti perkembangan jaman lho. Kebanyakan menerapkan teori 102 persen dalam hidupnya. Contoh jam kerja kamu sampai pukul 17.00 tapi rasanya kamu masih sanggup dan punya waktu luang untuk melanjutkan pekerjaan.
“Tanggung deh yaa...dikit lagi...”

Di dunia ini, siapa sih yang nggak suka dapat rewards ataupun bonus? Karena itu, kalau kamu mau dapetin, kamu juga harus siap untuk memberikan lebih.

Misalnya diperusahaan kamu bekerja akan ada bonus bagi karyawan yang bisa mencapai target. Tentunya hal itu nggak diberikan sia-sia dong? Kamu perlu bekerja semaksimal mungkin dan meluangkan secara lebih kemampuan yang kamu miliki untuk bisa mencapai target yang diharapkan.
Kalau kamu ingin mendapatkan lebih dari ekspektasi, kamu juga harus memberikan lebih dari ekspektasi.

Terlalu banyak perhitungan membuat hidupmu jadi kurang bahagia.

Nggak perlu hitung-hitungan deh. Maintenance kehidupan kamu adalah hal yang sah-sah aja memang. Tapi terlalu perhitungan juga bisa bikin hidup kamu nggak bahagia. Ambil contoh, kamu merasa sudah bekerja siang malam. Kamu memberikan waktu selama 10 jam untuk perusahaan bahkan lebih. Ketika akhir bulan, ternyata pendapatan yang kamu terima serta komentar dari atasan nggak sesuai dengan harapanmu. Kamu merasa seharusnya kamu mendapat lebih dari yang kamu dapatkan.
Padahal kamu yang memutuskan untuk memberi lebih, kamu juga yang memutuskan untuk bekerja lebih dari 10 jam. Kalau memang itu untuk kebaikan dirimu dan asli kemauanmu, terus kenapa harus hitung-hitungan? Percaya aja deh, rejeki udah ada yang ngatur!

Setiap pekerjaan itu berbeda, gak bisa kamu sama ratakan dengan bekerja delapan jam sehari karena delapan jam itu adalah standar dari pemerintah.

Nggak semua itu ikut aturan standar kerja, banyak juga karyawan yang harus pulang kantor diatas jam 10 malam. Setiap pekerjaan punya tanggung jawab dan job description yang berbeda. Dan tentunya disetiap pekerjaan yang kamu dapat, akan ada nilainya tersendiri. Contoh, para pekerja yang bergerak dibidang sosial dan jasa, misalnya pekerja rumah sakit, wartawan, pekerja toko, ataupun polisi.
 Ketika seseorang memutuskan untuk menerima suatu pekerjaan, seharusnya mereka juga sudah siap dengan konsekuensi pekerjaan 'yang sudah menjadi naturnya juga'.

Kamu masih bisa melakukan banyak hal dan menaklukan dunia ini.

Sebelum persendian lututmu kaku, sebelum kedua kakimu tidak kuat lagi menapak, sebelum tanganmu lunglai, kenapa nggak bekerja secara maksimal dan cerdas?  Ketika kamu masih diberikan umur dan kesehatan, lakukanlah apapun itu dengan sebaik mungkin.

Kamu sendiri yang tahu batasan dirimu sendiri dan mengerti kamu lebih dari orang lain.

Setiap orang tentunya punya kemampuan yang berbeda dan seharusnya tahu sampai sejauh mana kemampuannya. Ketika kamu sudah bekerja terlalu keras, ya berhentilah sejenak. Istirahatkan dirimu, belilah makanan kesukaanmu, tontonlah acara televisi favoritmu, berliburlah saat akhir minggu. Jangan hanya bekerja keras, tapi bekerjalah dengan cerdas. Tubuh dan otak kamu juga butuh istirahat, kamu bukan robot. Jadi gak perlu memaksakan!

Ketika kamu memberikan lebih, ada keuntungan lain yang kamu dapatkan. Meskipun kamu nggak melihat dan merasakannya.

Keuntungan itu ada dua lho, pertama keuntungan tangible yaitu keuntungan yang bisa kamu rasakan secara nyata dan memiliki wujud, misalnya uang tambahan. Nah yang kedua adalah keuntungan intangible, dimana keuntungan ini nggak bisa kamu lihat wujudnya tapi bisa kamu rasakan dampaknya. Misalnya kemampuan leadership kamu yang semakin terasah, ilmu dan semangat kamu yang semakin bertambah, juga kebanggaan karena kamu bisa melakukan lebih didunia ini.


Selagi masih muda, jalani hidup sebaik-baiknya. Seperti yang gue bilang, berbahagialah! Lakukan semua dengan semaksimal mungkin, buat perubahan yang akan bikin kamu lebih bernilai dalam hidup. Suatu saat, diri kamu dimasa depan akan berterimakasih padamu yang sekarang.

sumber foto : google





You May Also Like

0 komentar