Tanpa judul
Ketika hati kian dirundung amarah..
Ketika nafas seakan sesak,
Ketika mata semakin terasa lelah..
Bantulah aku Tuhan~
Disaat hati, jiwa, dan ragaku
Kian tak menentu,
Pandanglah aku Tuhan~
Ketika lelah datang menghampiri,
Ketika air mata mulai berelai basahi pipi,
Maka...dekaplah aku Tuhan,
Bergemetarku dalam kelutnya ruang hidup,
Kaki tak sanggup lagi melangkah,
Ingin rasanya aku bersembunyi dalam ruang gelap,
Tanpa sadar lagi akan segala yang kian menyiksaku...
Terbataku dalam kata,
Hati terusik akan terkunci,
Aku terjerumus dalam lelahku sendiri,
Tuhan,
Apa ini? Apa ini kehidupan? Apakah ini benar-benar aku?
Kenapa begitu banyak pecahan kaca yang menciptakan luka?
Semakin terhanyut dalam sembilu,
Lorong hitam penuh ketidakpastian,
Kemana aku akan kembali menapak?
Menapakkan kakipun aku ragu...
Bernyanyi selalu dalam kegelapan,
Dengan senyuman pucat pasi yang aku tebarkan,
Apa ini salahku?
Kerikil tajam itu buatku takut
Dan semakin terpuruk....
Semakin mencekam...
Berusahaku menatap kembali awan biru
Tak yakin sanggup lewati lagi jalan ini,
Tangan-tangan begitu kaku,
Ini menyeramkan~
Setiap malam selalu menari ditempat impian...
Menjerit dalam kerumunan...
Itulah, suara hati dan mataku
0 komentar